Kamis, 31 Maret 2011

Peletakkan Batu Pertama Pembangunan Sekolah di Mentawai

MENTAWAI - PKPU masih eksis membantu masyarakat Mentawai dengan melakukan pembangunan sekolah. Hari Senin (28/3/2011) PKPU bersama masyarakat Tubeket melakukan peletakan batu pertama pembangunan Madrasah Ibtidaiyah An Nur di Dusun Tubeket.

Pelatakan batu pertama itu dihadiri penanggung jawab program rehabilitasi dan rekonstruksi PKPU, Ahmad Firdaus. Saat berdialog dengan masyarakat setempat, Firdaus menyampaikan bahwa pembangunan sekolah merupakan amanah dari donatur, dermawan.

“Oleh karena itu harus dijaga dan dibangun secara
bersama-sama,” katanya. Firdaus juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan untuk masyarakat Tubeket yang rela dan bersedia bergotong royong membangun kembali sekolah yang rusak akibat gempa 2010.

Proses pembangunan sekolah melibatkan semua komponen masyarakat yang ada di Dusun Tubeket, ibu-ibu mengangkut pasir di sungai, kaum remaja membuat batako dan memotong kayu, sedangkan bapak-bapak menjadi tukang untuk gedung ini.

Tubeket adalah sebuah dusun dari Desa Sikakap, Kecamatan Sikakap. Perjalanan menuju lokasi dari posko PKPU di Desa Sikakap selama 90 menit, menggunakan perahu/boat 40PK. Selain melewati laut samudera hindia juga melewati sungai sepanjang lebih dari 5 km.  Kini, Tubeket berpenghuni lebih dari 50 KK, sebagian besar berprofesi sebagai nelayan. Semua kebutuhan sehari-hari masyarakat berasal dari Sikakap. 

Pembangunan kembali gedung sekolah ini disambut gembira. Tidak hanya anak-anak, orangtua dan seluruh masyarakat disana bergembira atas dibangunnya kembali sekolah yang rusak akibat gempa. Selama ini, anak-anak belajar di ruangan darurat, dengan 1 ruangan ditambah gedung sekolah yang sudah miring akibat gempa 2010. Sehingga lebih dari 20 anak kelas 5 dan 6 harus belajar ke Sikakap, melewati pulau. 

Kai masikua surak sabeu rumah sekolah nene ai tugalai nia minca, kineneget bai liu tatogamai musikola ta’an memei sia musikola kasareunan (kami bersyukur sekolah ini akhirnya dibangun kembali, sehingga anak kami tidak harus pergi jauh hanya untuk sekolah)” kata Firman, tokoh masyarakat sekaligus penggerak pembangunan sekolah ini.

Perjalanan ke lokasi peletakan batu pertama, Firdaus bersama tim PKPU harus menempuh perjalanan cukup melelahkan, menggunakan perahu berukuran 11 meter dengan lebar 1 meter. Selain berhadapan langsung dengan ombak setinggi 1-2 meter, ditambah dengan hujan dan angin yang cukup kencang. Lebih dari satu jam, perahu yang ditumpangi terombang ambing ombak ditambah 30 menit menyusuri sungai. Untuk menghemat biaya, perahu juga membawa 20 sak semen guna membuat pondasi sekolah.

Pembangunan sekolah ini melibatkan banyak donator, diantaranya Goodyear, ZIS Qatar, ISNED Belanda dan Bank Ekonomi. Bagi perusahaan yang ingin ikut andil dalam proses pembangunan sekolah, dapat menghubungi Fatih Aziez (024-70787578). (PKPU/Masrief/Rama/Mentawai)




Dokumentasi :






0 komentar:

Posting Komentar