Yayasan Mardi Waluyo Semarang bekerjasama dengan Pos
Keadilan Peduli Umat (PKPU) Cabang Semarang mengadakan acara Wisuda Pelatihan
Pijat Aktif Program Inkubasi Kemandirian (PIK), Semarang (16/2/2016). Acara
tersebut diselenggarakan di Kantor Yayasan Mardi Waluyo Semarang. Jalan Kyai
Saleh No. 15 Semarang.
Diawali dengan sambutan – sambutan acara dimulai pada
pukul 09.00 WIB hingga selesai, acara dihadiri oleh para penerima manfaaf
sekaligus peserta wisuda, perwakilan dari Mardi Waluyo dan PKPU Semarang. Sebanyak
13 orang diwisuda dengan simbolis penyerahan sertifikat dan plang klinik
terapis dengan sebelumnya selama 6 bulan mendapatkan pelatihan dan bimbingan.
Menurut Dr. Hadi wibowo, MMR selaku perwakilan dari
Yayasan Mardi Waluyo menyatakan, kegiatan terapis ini sangat bermanfaat untuk masyarakat
sekarang ini.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat khususnya
yang mengalami gangguan muskuloskeletal atau gangguan otot syaraf. Namun ilmu
kita harus selalu update, karena
bidang ini terus berkembang”, tutur Dr. Hadi di sela – sela sambutannya.
Kegiatan terapis ini merupakan bentuk dari program Pusat
Inkubasi Kemandirian (PIK) PKPU Semarang yang bertujuan mengadakan pelatihan –
pelatihan dalam berbagai keterampilan untuk memandirikan ekonomi masyarakat
yang membutuhkan.
Menurut M. Miftahul Surur, selaku Kepala Cabang PKPU
Semarang menuturkan program terapis ini tidak hanya mendampingi para penerima
manfaat saja, namun juga berusaha untuk memberdayakan serta memandirikan.
“Terima kasih kepada Mardi Waluyo yang sudah mendukung 13
orang ini. Harapannya kami tidak hanya mendampingi mereka saja, namun bisa
memberdayakan dan juga memandirikan. Oleh karena itu, kita buat forum terapis
semarang dari agar ilmu mereka berkembang”, tutur Surur.
Selain itu, ucapan terima kasih dan testimoni diberikan
oleh Bapak Slamet, suami dari Ibu Puji salah satu peserta terapis yang
diwisuda.
“Terima kasih bapak dan ibu yang ada disini, kami hanya orang kecil,
sehari – hari hanya jual sosis dan bakpau. Mudah – mudahan dengan kegiatan ini,
hidup kami bisa lebih baik”, tutur Bapak Slamet. [abhy]
0 komentar:
Posting Komentar