Rabu, 17 Februari 2016

MARDI WALUYO WISUDA 13 TUKANG PIJAT



Yayasan Mardi Waluyo Semarang bekerjasama dengan Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) Cabang Semarang mengadakan acara Wisuda Pelatihan Pijat Aktif Program Inkubasi Kemandirian (PIK), Semarang (16/2/2016). Acara tersebut diselenggarakan di Kantor Yayasan Mardi Waluyo Semarang. Jalan Kyai Saleh No. 15 Semarang.

Diawali dengan sambutan – sambutan acara dimulai pada pukul 09.00 WIB hingga selesai, acara dihadiri oleh para penerima manfaaf sekaligus peserta wisuda, perwakilan dari Mardi Waluyo dan PKPU Semarang. Sebanyak 13 orang diwisuda dengan simbolis penyerahan sertifikat dan plang klinik terapis dengan sebelumnya selama 6 bulan mendapatkan pelatihan dan bimbingan.

Menurut Dr. Hadi wibowo, MMR selaku perwakilan dari Yayasan Mardi Waluyo menyatakan, kegiatan terapis ini sangat bermanfaat untuk masyarakat sekarang ini.

“Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat khususnya yang mengalami gangguan muskuloskeletal atau gangguan otot syaraf. Namun ilmu kita harus selalu update, karena bidang ini terus berkembang”, tutur Dr. Hadi di sela – sela sambutannya.

Kegiatan terapis ini merupakan bentuk dari program Pusat Inkubasi Kemandirian (PIK) PKPU Semarang yang bertujuan mengadakan pelatihan – pelatihan dalam berbagai keterampilan untuk memandirikan ekonomi masyarakat yang membutuhkan.

Menurut M. Miftahul Surur, selaku Kepala Cabang PKPU Semarang menuturkan program terapis ini tidak hanya mendampingi para penerima manfaat saja, namun juga berusaha untuk memberdayakan serta memandirikan.

“Terima kasih kepada Mardi Waluyo yang sudah mendukung 13 orang ini. Harapannya kami tidak hanya mendampingi mereka saja, namun bisa memberdayakan dan juga memandirikan. Oleh karena itu, kita buat forum terapis semarang dari agar ilmu mereka berkembang”, tutur Surur.

Selain itu, ucapan terima kasih dan testimoni diberikan oleh Bapak Slamet, suami dari Ibu Puji salah satu peserta terapis yang diwisuda.

“Terima kasih bapak dan ibu yang ada disini, kami hanya orang kecil, sehari – hari hanya jual sosis dan bakpau. Mudah – mudahan dengan kegiatan ini, hidup kami bisa lebih baik”, tutur Bapak Slamet. [abhy]

0 komentar:

Posting Komentar