Selasa, 01 Maret 2016

Terminasi Program Kampung Nutrisi, Saatnya Warga Meteseh Mandiri Secara Kesehatan

Dok. PKPU

Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) Cabang Semarang bekerjasama dengan Yayasan Mardi Waluyo, mengadakan acara Terminasi Program Kesehatan Kampung Nutrisi, Semarang (8/2/2016). Acara tersebut diselenggarakan pada pukul 09.00 – 12.00 WIB di Posyandu Delima RW VI Dusun Genting Kel. Meteseh Kec. Tembalang Kota Semarang.

Acara ini turut mengundang kepala kelurahan Meteseh, PKPU Semarang, pengurus Yayasan Mardi Waluyo, para kader posyandu dan warga RW VI. Prosesi acara terminasi, diisi dengan simbolisasi penyerahan sertifikat lulus untuk balita lulus gizi baik, kenang – kenangan alat cek kesehatan dan seragam untuk para kader posyandu, panen raya di Kebun Sehat bersama, dan demo masak hasil panen raya.

Setelah selama satu tahun pendampingan, maka setelah acara terminasi tersebut, PKPU dan mitra akan melakukan pemantauan agar program bisa berjalan dengan mandiri dilaksanakan oleh para warga.

“Semoga program ini bisa ditumbuh kembangkan dan menjadi contoh, tidak hanya berhenti sampai disini saja”, ujar Agus Suryanto, S. Sos, MM selaku Kepala Kelurahan Meteseh

Diantara banyak kelurahan di kecamatan Tembalang, kelurahan meteseh menjadi prioritas berdasarkan hasil social mapping yang dilakukan PKPU di awal 2015 lalu. Sampai proses rembug warga menghasilkan RW IV menjadi prioritas dilaksanakannya program Kampung Nutrisi.

“Satu posyandu menangani 101 balita, saya kira cukup butuh dukungan”, ujar surur Kepala cabang PKPU Semarang.

Kampung Nutrisi merupakan sebuah program gizi berbasis masyarakat yang fokus pada proses rehabilitasi malnutrisi dan pemeliharaan status gizi balita binaan. Program ini juga fokus terhadap peningkatan gizi balita dengan pemantauan balita gizi buruk dan kurang, pengukuran antropometri, pemberian PMT dan PMT P (Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan), dan edukasi balita. Serta intervensi kemandirian dengan membentuk Kebun Sehat. Selama satu tahun berjalan, program kampung nutrisi telah meluluskan 6 balita gizi buruk atau kurang menjadi gizi baik.

“Kami bergembira, selaku yayasan kami mempunyai dana bisa disalurkan untuk kegiatan sosial terutama untuk kegiatan pendidikan dan kesehatan dan Kampung Nutrisi ini termasuk kesehatan”, ujar tutur Prof. DR. Dr. Hariyono Soeyitno, Sp. A (K) selaku Pembina yayasan Mardi Waluyo. [Abhy]

0 komentar:

Posting Komentar