Menjadi
Pribadi Hebat yang Dirindukan Surga
Oleh
: Pramudita adi Ertanto
(
Humas PKPU Semarang)
Rindunya
Surga kepada mereka yang sudah di janjikan oleh Alloh SWT untuk masuk surgaNya,
itu laksana seorang kekasih yang sedang kasmaran merindukan kekasihnya
segera berada dipelukannya. Dimana saja, kapan saja yang diingat adalah sang
pujaan hati, siang jadi kenangan, malam jadi bayangan, tidur pun jadi impian,
begitu juga surga, surga selalu merindukannya, padahal kalau kita tanya setiap
orang pasti ingin masuk surga, walaupun dia seorang pendosa atau ahli maksiat
sekalipun, siapapun kita, pada strata sosial manapun, apapun prosfesi nya,
dibumi manapun berpijak pasti ingin menjadi orang yang dirindukan oleh surga
nya Alloh SWT.
Surga
adalah tempat yang sangat diidam-idamkan oleh semua mahluk tak terkecuali
mereka yang selalu berbuat maksiat sekalipun. Surga yang luas, kenikmatan
keindahannya berkali-kali lipat dari bumi mampu diraih bagi mereka yang
merindukan dan dirindukanNya. Tempat yang tidak terdengar di dalamnya perkataan
yang tidak berguna, sia-sia dan dusta, di dalam nya ada mata air yang mengalir,
takhta-takhta yang ditinggikan, gelas-gelas berisi minuman yang terletak dekat,
bantal-bantal sandaran yang tersusun, permadani-permadani yang terhampar,
kebun-kebun dan buah anggur, gadis-gadis remaja yang sebaya. Tidak ada
kesusahan karena itu hanya tempatnya kesenangan atas balasan yang kita lakukan
di alam dunia, semuanya setiap keinginan kita tercipta. Sudah bisa kita
bayangkan tentang surga?, dan hasilnya itu belum lah apa-apa, alias belum mampu
menggambarkan surga yang sesungguhnya, karena apa yang kita bayangkan hanyalah
pikiran manusia saja, surga itu tidak pernah bisa di bayangkan, karena sesuatu
hal yang bisa di bayangkan bukanlah surga. Yang kita pikirkan itu adalah
gambaran mini dari pada sebuah kesenangan, karena pikiran dan logika kita hanya
mampu menampung suatu hal yang bisa di gambarkan, dan surga itu jauh dari
pada itu semua. Itulah hakikat tempat yang paling indah bagi kehidupan.
Bagaimanakah
cara menjadi pribadi hebat yang dirindukan Surga seperti Rosululloh SAW,
Sahabat-sahatnya, para salafus sholeh, dan para ulama?. Pribadi yang seperti
apa yang dirindukan Surga?. Pertanyaan ini senantiasa melekat dalam benak para
perindu surga, karena sesungguhnya Surga itu mudah di raih, namun kadang
kebanyakan dari mereka ataupun saya sendiri terkadang meremehkan amal-amal
kebajikan tersebut dengan niat yang salah sehingga yang ada bukannya masuk
surga namun justru terpelosok kedalam nerakaNya, Naudzubillah mindzalik.
Pertama,
Pribadi Qur’ani : orang yang senantiasa membaca al-Quran. Al Quran sebagai
wahyu dari Alloh SWT yang diturunkan kepada baginda nabi Muhammad Saw yang
menjadi pedoman bagi setiap umat manusia. Jika satu buku memiliki suatu nilai
manfaat dari setiap isinya, maka al Quran jauh lebih banyak memiliki manfaat
dan menjadi tuntunan hidup atau pegangan manusia. Apakah kita menyadari di
antara deretan huruf yang jumlahnya , lebih kurang 6666, 30 juz dan 114 surat,
yang jika di bacakan hati menjadi tenang, bisa dengan mudah di hafal oleh
semua kalangan bahkan anak-anak sekalipun, mempunyai nilai sastra yang sangat
indah, mengandung peristiwa masa lalu, begitupun masa depan, tuntunan ibadah
berupa syariat yang di tetapkan oleh Alloh SWT, bahkan banyak rahasia science
terungkap karenanya. Jika bukan campur tangan Alloh SWT yang menyampaikan
kalimat dan maknanya niscaya ia akan usang di telan waktu. Tapi bahkan sampai
saat ini al Quran kitab yang sudah belasan abad ini masih tetap utuh, tidak ada
perubahan akan isinya. Karena ia memang di jaga oleh Alloh SWT melalaui lidah
nya para huffaz (penghafal al Quran).
Nabi
shalallahu ‘alaihi wasalam bersabda:
“Tidak
berkumpul suatu kaum di salah satu rumah Allah Taala, sedang mereka membaca
kitab-Nya dan mengkaji nya, melainkan mereka akan dilimpahi ketenangan,
dicurahkan rahmat, di kelilingi para malaikat, dan di puji oleh Allah di
hadapan para makhluk dan di sisi-Nya.” (HR.
Abu Dawud)
Kedua,
Pribadi yang baik lisannya adalah pribadi yang senantiasa menjaga lisannya
dari ghibah, fitnah, menggunjing dan berbohong, Lisan yang baik adalah
ketika ia berkata-kata yakni dengan kata yang penuh dengan ‘ibrah,
santun dan penuh dengan ajakan kebaikan. Maka benar kata-kata bijak dari ulama
bahwa :
Artinya:
“Keselamatan manusia terletak pada penjagaan lisan nya”.
Ketiga,
Pribadi dermawan adalah pribadi yang senantiasa ringan untuk memberikan sesuatu
termasuk barang yang disukainya kepada mereka yang membutuhkan serta ikhlas
menafkahkan hartanya di jalan Alloh SWT. Bila kita memberi minum kepada saudara
kita yang kehausan maka Alloh SWT akan memberi kita minum pada hari kiamat
nanti di saat orang-orang sedang dilanda dahaga, Bila kita memberi makan kepada
saudara kita yang sedang kelaparan, niscaya Alloh SWT akan memberi kita makan
di saat orang-orang kelaparan pada hari akhir nanti, Bila kita memberi pakaian
kepada saudara kita di dunia ini, niscaya Alloh SWT akan memberi kita pakaian
yang indah di saat orang-orang telanjang pada hari perhitungan nanti, bila kita
memudahkan urusan saudara kita yang sedang kesulitan dan dihimpit permasalahan,
maka Alloh SWT akan memudahkan urusan kita sejak di dunia ini.
Keempat,
Pribadi yang gemar berpuasa sunah dan Ramadhan, adalah mereka yang mampu
mengendalikan hawa nafsu dan emosinya dengan baik serta istiqomah untuk selalu
bersikap bijak dalam menjalani kehidupan ini. Selain itu dengan berpuasa kita
mampu melatih semua kepekaan yaitu emosional, kecerdasan, dan spiritual.
Apalagi selama di bulan yang mulia, penuh berkah, rahmat, dan ampunanNya ,
Alloh SWT menjanjikan kepada kita akan pembebasan dari panasnya api neraka,
Puasa menjadi tolak ukur keberadaan seorang hamba, karena dengan puasa yang
benar, Ramadhan yang di manfaatkan, akan banyak kebaikan yang di peroleh di dalamnya,
dalam puasa melatih kejujuran, antara manusia dengan manusia lainnya, antara
seorang hamba kepada Tuhan-Nya, dan di bulan puasa menjadi tempat yang baik
untuk beramal karena setiap amal di lipat gandakan, bahkan malam lailatul
qadr ada di antaranya. Melatih kepekaan sebagaimana yang dirasakan
orang-orang yang kurang mampu agar kita bisa hidup saling berbagi, bagaimana
menahan lapar dan haus, serta bagaimana implikasi iman tersebut di luar
ramadhan bisa bertahan dan di jalankan.
Semoga
kita semua adalah pribadi hebat yang sangat dirindukan surga dengan segala
kesenangan dan kenikmatan di dalamnya, serta kita mampu istiqomah hingga nama
kita tercatat sebagai penghuni surga. Aamiin Ya Rabbal ‘alamin. (14/7)
0 komentar:
Posting Komentar