Selasa, 17 April 2012

PKPU Semarang Cegah Amputasi, Masyarakat Tetap Produktif


Semarang- Pagi ini (18/04/12) adalah kunjungan ke delapan kalinya Yn (51 tahun) yang tinggal di kelurahan Tinjomoyo RW 01 ke Klinik PKPU Semarang untuk perawatan luka pada jempol kakinya akibat penyakit gula.

“Alhamdulillah ibu, jaringan kulit baru sudah tumbuh. Obat penurun gula jangan lupa teratur diminum. InsyaAllah kalau pengobatan dijalani dengan baik, nggak ada satu bulan bisa sembuh” nasihat Dewi, perawat di klinik PKPU Semarang.

Yn telah 12 tahun menderita DM dengan 8 tahun komplikasi luka bernanah. Sebelumnya ia sempat keluar masuk rumah sakit untuk opname saat tingkat gula darahnya naik. Keluhan yang ia rasakan setiap harinya adalah pusing, meriang, dan kakinya terasa senut-senut sehingga ia mengaku kesulitan tidur. Yn tergolong pada pasien perawatan luka kelas B yaitu dhuafa.

“Kalau pasien tergolong dhuafa atau kelas B maka biaya pengobatan fifty-fifty. Kalau  kelas A berarti tergolong tidak mampu, sehingga biaya pengobatan kami gratiskan. Kalau pasien tergolong mampu atau kelas C maka biaya ditanggung sepenuhnya oleh pasien.” ungkap Dewi.

“Semua bea yang dibayarkan ke klinik PKPU dari pasien maka akan menjadi infak untuk pengadaan barang dan alat kesehatan klinik”, lanjut Dewi.

Perawatan yang dilakukan Dewi cukup sederhana. Dia menyemprotkan cairan pencuci kuman yaitu NaCl, mengiris jaringan kulit mati dengan silet tajam, lalu mengoleskan salep. Setelah itu luka dibalut kembali dengan perban dan dijaga agar tetap kering dan tidak terkena air. Metode ini mencegah agar luka tidak membusuk dan meluas sehingga selamat dari ancaman amputasi.

“Banyak pasien kita yang sudah divonis amputasi oleh dokter bedah,” terang Megah Andriyany, SKp, MKep, SpKom koordinator tim Olisticio. “Dengan metode perawatan luka yang menyeluruh pasien-pasien itu, Alhamdulillah, sudah sembuh,” lanjut pengajar PSIK FK Undip yang sedang menempuh program doktoral di Faculty of Nursing, Prince of Songkla University Thailand itu.

Ibu dengan satu suami dan empat putra ini sangat berterimakasih dengan program perawatan luka dari Divisi Kesehatan PKPU Semarang. Pasangan suami istri ini menganggur dan tidak memiliki pekerjaan tetap, sehingga Yn baru bisa berobat ke klinik ketika ada rezeki.

Bagi para donatur yang ingin berpartisipasi dalam program kesehatan PKPU dapat menghubungi PKPU Semarang Jl Setiabudi No.70 Banyumanik Semarang, Telp. (024) 70787578 untuk layanan jemput donasi atau transfer melalui BCA MT Haryono Semarang No. 252.3016075 a/n. PKPU (PKPU/Aisyah/Semarang)




0 komentar:

Posting Komentar