Selasa, 01 Februari 2011

Home Visit Bagi Penderita TB

Semarang – Nikmatnya sehat sering diingat justru pada saat seseorang menderita sakit. Hal ini yang juga dirasakan oleh Bapak S, sebut saja begitu. Bapak renta ini harus menerima kenyataan bahwa dirinya menderita Tubercolusis (TB). Ayah 71 tahun ini hanya bisa tinggal di gubug kecilnya bersama istri, anak, menantu dan cucunya.

Kepada bapak yang sudah tidak bisa bekerja ini, Tim kesehatan PKPU melakukan home visit pada Selasa (18/1). Berkunjung ke rumahnya di RT 3 RW 3 Kel. Jabungan Kec. Banyumanik Semarang, tim medis PKPU bersama mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) Undip Semarang  memberikan pemeriksaan dan pendampingan pasien dalam minum obat.

Bapak S bercerita, penyakit TB ia ketahui setelah melakukan pemeriksaan di puskesmas. Dari hasil diagnosa dan tes lab, dinyatakan
bahwa ia menderita TB. Untuk kesembuhan pasien, maka ia harus minum obat secara teratur. Tidak hanya itu, ia juga harus diberikan suntikan/injeksi Steptimycin Sulphate setiap pagi.

Sayang, akibat kondisi ekonomi yang lemah dan tingkat pendidikan keluarga yang rendah, tidak ada anggota keluarga yang menjadi pengawas minum obat (PMO) kepada pasien. Apalagi jika harus melakukan injeksi setiap pagi. Maka dengan penuh sabar, tim medis PKPU ini yang melakukan pendampingan dan injeksi kepada pasien. Secara berkala tim kesehatan PKPU melakukan home visit untuk mengetahui perkembangan pasien dengan melakukan pemeriksaan fisik mulai dari Aspirasi pernafasan, cek tekanan darah, berat badan, pencernaan dan lainnya.

Penyakit TBC disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tubercolusis dengan gejala umum seperti batuk berdahak selama 3 minggu atau lebih, nafas terasa sesak dan nyeri, atau dahak bercampur darah. Selain itu, pasien sering merasa selera makan berkurang, berat badan menurun, dan demam lebih dari satu bulan. Tanda lainnya adalah banyak berkeringat di malam hari meskipun tidak melakukan aktifitas.

Dirumah tua berlantai tanah itulah setiap kali dilakukan home visit.  “Sebenarnya, hampir saja saya sudah tidak mempunyai harapan untuk hidup” ungkap Bapak S kepada tim medis PKPU. “Tetapi, kini berangsur-angsur membaik, dan saya yakin bisa sembuh” lanjutnya penuh optimis.  (PKPU/surur/Smg)





Dokumentasi:




0 komentar:

Posting Komentar