Jumat, 30 September 2011

PKPU Kudus gandeng FLP Adakan Pelatihan Menulis

PKPU Kudus Bekerjasama dengan Forum Lingkar Pena (FLP) Kudus  Minggu  25 September 2011 menyelenggarakan pelatihan menulis dengan tema: "A chance be a smart writer" menghadirkan pembicara Sakti Wibowo penulis skenario film nasional dan Afifah Afra ketua FLP  Jawa tengah.


Acara yang dikemas dalam bentuk   Workshop ini di ruang seminar gedung rektorat lantai 4 Universitas Muria Kudus (UMK). Dalam acara pembukaan PKPU Kudus , Saebani mengatakan, program pelatihan ini merupakan salah satu bentuk kepedulian PKPU dan para Donatur terhadap pendidikan generasi penerus bangsa. " ini adalah salah satu jawaban bagaimana mengarahkan khususnya generasi muda kita agar dapat mengekpreesikan kreativitas positif mereka melalui tulisan " tegasnya.

sejurus dengan itu Parjono Wiraputra penasehat FLP Kudus mengatakan , “kami berterima kasih kepada PKPU dan para donaturnya yang telah mensuport acara ini sehingga acara ini bisa berlangsung, dengan Launcing dan Worshop kepenulisan FLP Kudus kami berharap kedepan di Kudus ini muncul penulis-penulis yang handal dan dapat bersaing di tingkat nasional”.

Menurut  Sakti Wibowo  meski banyak orang berkeinginan menulis, tetapi tidak semua bisa mewujudkannya. Ada banyak alasan yang membuat orang tidak jadi menulis, mulai dari merasa tidak punya bakat, banyaknya kesibukan, dan lain sebagainya.

Menurut penulis skenario film “Ketika Cinta Bertasbih” ini pula, modal utama penulis adalah niat yang kuat. Seorang Iwan Gayo, atau  Dr. Abdul Hadi W.M., berhasil mewujudkan impiannya menjadi penulis terkenal setelah upaya yang kesekian kalinya. Buku Pintar Iwan Gayo ditolak oleh beberapa penerbit sebelum akhirnya diterbitkan sendiri dan sukses besar.

Masih menurut dia Penyair terkenal harus mencoba lebih seratus kali mengirimkan puisi sebelum akhirnya diterima oleh media massa. Orang akan dengan mudah menyebut seseorang berbakat menulis ketika seseorang tersebut telah berhasil. Dari sisi penulis, ketika telah diterbitkan, kepercayaan dirinya akan semakin menjulang. Jadi, tanpa niat yang kuat meskipun seseorang mengikuti puluhan kali pelatihan menulis atau membaca ratusan buku motivasi menulis tidak akan banyak manfaatnya.

Pada kesempatan yang sama Afifah Afra pembicara kedua  membagi pengalaman menulisnya untuk memotivasi para penulis pemula untuk terus berkarya. Dalam bahasa dia yang disampaikan secara lembut itu, “ setiap orang yang melihat sesuatu yang baru dan menarik pasti ingin berbagi dengan orang lain maka kalau setiap cerita itu di tuangkan dalam bentuk tulisan, berarti mempunyai kans untuk menjadi penulis handal. dia juga memberikan tiga resep jitu agar bisa menulis yaitu 1. Menulis 2. menulis, dan 3. menulis.” Imbuhnya dengan nada sedikit bergurau.

Ditambahkan oleh Afifah Afra bahwa saat memperjuangkan sesuatu  yang diyakini, maka semangat untuk menulis akan terus menyala diujung pena. Dicontohkan bagaimana seorang Yusuf Qaradhawi menulis lebih dari enam puluh buku best seller yang tersebar di seluruh dunia. Juga, seorang Imam Bukhari harus melakukan perjalanan ribuan kilometer sambil memunguti dan menghafal lebih dari 600 ribu hadits di berbagai negara selama lebih dari 16 tahun serta  menyeleksinya melalui proses penyucian jiwa untuk sebuah buku kumpulan 4.000 hadits shahih, demi rasa cintanya kepada Allah dan Rasul-Nya. Semoga acara tersebut bisa menjadi trigger bagi kemajuan para penulis kita.

Dokumentasi:




0 komentar:

Posting Komentar