Qurbanisasi

"QURBANISASI”, QURBAN DARI YANG BERKECUKUPAN, KEPADA YANG MEMBUTUHKAN

Berbagi Cinta bersama Anak Yatim

Santunan bagi anak yatim dengan nuansa rekreasi yaitu Belanja Bareng Yatim

PKPU Bersama Warga Bersihkan Sisa Longsor

PKPU mengirimkan tim rescue untuk melakukan evakuasi

Pusat Pemulihan SEHATI “Sehatkan Keluarga dan Buah Hati Indonesia"

Pusat Pemulihan SEHATI merupakan salah satu dari program SEHATI yang dilaksanakan oleh PKPU Kota Semarang bersama PT. Phapros, Tbk di Kabupaten Semarang...

Berbagi Bingkisan Lebaran

PKKPU Berbagi Bingkisan Lebaran

Selasa, 28 Februari 2012

Prosmiling PKPU dalam Program “Jalan Sehat bersama Cakra TV Semarang”


Semarang Selatan- Tim Divisi Kesehatan PKPU turut serta dalam acara “Jalan Sehat bersama Cakra TV”  yang dimulai start dari halaman Kecamatan Semarang Selatan pada Ahad lalu (26/02/12). Acara jalan sehat ini rutin dilaksanakan dan telah menjadi program acara bagi Cakra TV Semarang. Dengan ini terhitung sudah tiga periode acara ini diadakan, setelah sebelumnya acara jalan sehat diselenggarakan pada dua lokasi sebelumnya yaitu di Kecamatan Ngesrep dan Banyumanik Semarang. Pada acara jalan sehat ini, Bapak Camat, Ibu Camat dan Bapak Walikota berkenan hadir dan memberikan sambutan. 

Mobil Tim Divisi Kesehatan PKPU Semarang telah siap sejak pukul 06.00 pagi, standby pada pinggir jalan lintasan acara jalan sehat. Tim medis siaga dan berjaga-jaga jika tiba-tiba ada peserta jalan sehat yang membutuhkan bantuan pelayanan kesehatan. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi peserta yang tiba-tiba mengeluh pusing karena kelelahan berjalan, terjadi kecelakaan dan pingsan ketika acara jalan sehat tengah berlangsung. 

Tim medis PKPU terdiri atas satu perawat yang merupakan single fighter pada program jalan sehat kali ini. Pada acara kali ini tidak ada yang sakit, pingsan dan keluhan lainnya. Sekitar 17 orang peserta jalan sehat memeriksakan kesehatan dan rata-rata dalam kondisi yang cukup baik. Mobil kesehatan keliling PKPU dilengkapi dengan pemeriksaan tensi, kadar gula darah, asam urat, kolesterol serta melayani konsultasi kesehatan. 

Bapak Walikota, Drs. H. Soemarmo. HS, Msi dalam sambutannya menyatakan kegiatan jalan sehat ini sangat bagus sekali, kalau bisa diadakan rutin. Dalam kegiatan ini didukung banyak hiburan rakyat untuk memberikan semangat kepada warga agar antusias selalu mengikuti acara jalan sehat berikutnya.

Setelah kegiatan jalan sehat berakhir, tiba-tiba ada seorang pengendara sepeda motor yang mengalami kecelakaan dekat dengan lokasi. Pasien dalam keadaan sadar penuh dan menderita luka ringan lecet-lecet. Tim medis PKPU, Dewi Setyowati, AMK segera mengobati korban yang mengalami luka. 

Bagi para donatur yang ingin berpartisipasi dalam kegiatan PKPU lainnya dapat datang langsung ke Graha Peduli PKPU kami di Jl Setiabudi No. 70 Banyumanik Semarang atau menghubungi call center kami di (024) 70787578 untuk layanan jemput donasi. Anda juga dapat melakukan transfer donasi ke rekening kami di BCA MT Haryono Semarang : 252.3016075 an. PKPU. (PKPU/Isy/Semarang).

nguing.. nguing.. ambulans beraksi

acara jalan sehat yang menyenangkan

mobil dengan alat kesehatan yang lengkap


mas yang habis kecelakaan jatuh dari motor sedang diobati perawat

pemeriksaan kesehatan peserta jalan sehat

"ouch... ati2 mbak..."


"duuh.. laper nih", sambil mengukur tensi 


Kamis, 23 Februari 2012

Cerita tentang Pangeran dan Jamban

Penulis: Syaja'atul 'Aisyah, S. Hum

Aku teringat pada kisah-kisah hikmah, dongeng-dongeng dan cerita-cerita jaman dahulu kala yang seringkali ku baca di waktu aku kecil dulu.

[sejak aku kecil, aku sangat suka sekali membaca. Terutama tentang cerita-cerita hikmah dari banyak kisah kehidupan, kisah-kisah para nabi dan sahabat nabi. Terima kasih kepada bapakku karena telah menyediakan banyak buku-buku itu di rumah. Banyaaak sekali. Bahkan bisa berkardus2 kalau dikumpulkan. Aku masih ingat, aku adalah salah satu pelanggan setia majalah Aku Anak Saleh, dan sampai sekarang cerita-cerita dan inspirasi itu masih membekas dalam nuraniku]

Ini adalah salah satu kisah yang aku pernah baca di waktu aku kecil dulu. Pada suatu ketika hiduplah seorang anak raja atau pangeran. Sifatnya yang sombong sangat bertolak belakang dengan ayahnya, yaitu baginda raja yang merupakan seorang yang bijaksana dan dicintai rakyatnya.

Si pangeran hidup bergelimang harta, bergaya hidup penuh kemewahan, menghambur-hamburkan harta kekayaan ayahnya tanpa pernah mengerti arti kekurangan apalagi mengenal kemiskinan. Namun begitu dari lubuk hati pangeran, ia tak pernah merasa 'bahagia'. Semuanya nampak semu baginya. Ia tidak mengerti bagaimana arti syukur. Memang susah kalau sedari kecil ia selalu hidup termanjakan dengan segala fasilitas yang lengkap namun tanpa diajarkan arti mengenai tanggung jawab terhadap fasilitas yang ia terima. Melihat kondisi anaknya yang sulit diatur dan bertabiat buruk, ayahnya sangat prihatin namun tidak bisa berbuat apa-apa lagi untuk mendidik dan membimbing anaknya ke jalan yang benar.

Suatu hari si pangeran berkesempatan keluar dari lingkungan istana. Niatnya ingin refreshing dan berjalan-jalan, penasaran dengan keadaan dunia di luar istana. Dan tersentaklah ia melihat begitu mencoloknya perbedaan antara kehidupannya di istana dengan kehidupan rakyatnya yang jelata. Orang-orang berbaju lusuh dan kumuh bagai pemandangan dan hal yang biasa di jalanan. Terdengar tangisan anak-anak yang merengek kepada ibunya. Mereka merintih menahan sakit perut karena kelaparan.

"Ternyata kehidupan itu seperti ini.... sangat menyedihkan yang dialami rakyatku....". mungkin begitu yang digumamkan dalam batinnya. Kemudian sinar hidayah itu datang, hatinya terketuk. Ia tersadar. Ia seperti terkena shocked therapy. Dan kemudian ketika ia kembali ke istana, ketika masanya tiba untuk menggantikan posisi ayahnya, ia telah siap. Ia menjadi raja yang bijaksana dan dicintai rakyatnya. Sama seperti ayahnya.

***
Ada beberapa kisah yang intinya hampir sama seperti ini, namun dengan banyak versi yang berbeda-beda. Bagaimanapun kisah ini bukan mitos. Karena konon salah satunya adalah kisah yang dialami sendiri oleh Sidharta Gautama. Beliau semula adalah seorang pangeran yang buta dengan kesengsaraan rakyatnya, dan ketika ia tersadar dan hidayah itu datang, ia memilih jalan untuk hidup 'zuhud' di luar istana.

Salah satu hikmah/pesan moral yang dapat diambil dari cerita di atas adalah bahwa ketika kita hanya melihat dunia pada lingkungan 'dalam istana', maka yang kita rasakan adalah dunia ini tampak menyedihkan, tampak membosankan, kita kurang mensyukurinya, padahal kita sudah hidup di 'istana'.
namun cobalah kita berjalan 'keluar istana', ada banyak hal yang dapat kita jadikan cermin untuk refleksi diri. Bahwa ada lebih banyak kata kesedihan, kemalangan, air mata di luar 'istanamu', yang Tuhan dapat tunjukkan pada kita untuk menyatakan bahwa...
"Tidak bisakah kau untuk masih bisa bersyukur kepadaKu? ku timpakan kesedihan kepadamu, namun masih juga kuberikan nikmatKu padamu. Tidak bisakah kau untuk masih bisa bersyukur?? ku timpakan kemalangan padamu, namun ada yang lebih malang lagi yang menimpa saudaramu."

***

Sahabatku,
tulisan ini aku tulis sebagai buah dari perenungan, setelah aku melakukan tugas untuk survey lapangan pada pihak dhuafa, calon penerima manfaat program 1000 jamban kami. Kiranya baru berbilang hari aku kini telah bekerja pada suatu lembaga kemanusiaan, suatu lembaga yang sudah berdiri kurang lebih 11 tahun dengan 16 cabangnya yang tersebar di seantero nusantara. PKPU nama lembaga tersebut, yang merupakan kepanjangan dari Pos Keadilan Peduli Umat.

Sejauh pengamatanku, nafas/ruh yang telah membesarkan lembaga ini adalah ada pada kata PEDULI di dalam nama PKPU.

coba anda berpikir tentang kata PEDULI. dan temukan maknanya menurut apa yang anda ketahui dan anda pikirkan sejauh pengalaman hidup yang anda punya.

Ini pemikiran saya, pada dasarnya adalah kalau kita tidak peduli mana mungkin kita [memulai aktivitas] berbagi [kebaikan, keramahan, hadiah, nasihat, dll]. Pun bagiku secara pribadi, bagi amil yang bekerja dalam PKPU ini, kalau kita tidak PEDULI, mana mungkin kita bekerja dalam lembaga kemanusiaan ini. Tentu saja lebih pas memilih bekerja pada wilayah yang komersial. Kalau pun karena masalah penghasilan, PKPU tidak memberikan banyak 'iming2 dunia' bagi para karyawannya, sehingga dijamin jika tidak benar2 berniat.... maka boleh coba merasakan, berapa lama bisa betah bekerja di sini, hehe. Walaupun begitu, di sini aku bukan bermaksud membicarakan tentang masalah bagaimana jika anda bekerja sebagai amil. Ini karena masalah pekerjaan yang anda tekuni dan anda pilih pun adalah bisa jadi karena banyak faktor, misalnya passion, keluarga, dll. Dan kemudian, karena untuk menunjukkan rasa PEDULI pada sesama yang membutuhkan, anda tidak perlu harus berprofesi sebagai amil, anda pun dapat melakukannya dengan memberikan donasi pada kami :) terima kasih.

***

Kembali pada ceritaku tentang survey. Lokasi rumah yang ku datangi bersama seorang rekanku dari PKPU, yang tanggap dan sigap, adalah berada pada daerah Semarang Timur. Sebuah kawasan dengan banyak gang-gang kecil, rumah dengan halaman yang minimalis atau bahkan tak berhalaman, area kawasan pemukiman yang sederhana menengah ke bawah. Nah, beberapa diantara rumah tersebut kami temukan rumah2 yang tak berjamban.

Kalau hanya untuk membangun jamban saja, rumah tersebut kesulitan untuk memenuhi kebutuhan itu [jadi inget kasus DPR yg protes sama toilet mereka di senayan sono], apalagi untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari2 lainnya. semua akan sangat serba pas-pas-pas-pas-pas-pas-pas-pas-pas-an plus [pasti biasanya] dengan berhutang tutup-gali-tutup-gali-tutup-gali-tutup lubang :D

Beberapa rumah memiliki 'toilet dan kamar mandi' yang berlokasi di depan pintu rumah mereka, yakni pada area yang biasa dipakai sebagai teras pada beberapa rumah dengan kondisi yang lebih beruntung. 'toilet' nya berupa sumur, dan ada yang tak berpintu.

Karena saya bertugas pada bagian dokumentasi, saya tidak memiliki banyak informasi lebih lanjut dan kurang menahu apakah penghuni rumah tersebut benar-benar mandi di tempat itu atau kemudian menumpang merepoti para tetangganya ataukah mereka harus mencari masjid setiap kali mandi atau melakukan BAB.

Sodara2... kalau saya ingat iklan-iklan yang gencar dengan produk mereka yang bisa menyehatkan tubuh dengan memperlancar BAB para konsumennya, maka saya miris melihat kondisi calon penerima manfaat kami. boro2 mikirin bagaimana biar bisa BAB lancar... lha jambannya buat BAB nya dulu mana?? kagak ada....  *prihatin, ngelus2 dada.

Ketika aku berjumpa dengan mereka [calon penerima manfaat 1000 jamban kami], jujur air mataku tidak [bisa] keluar. Pertama, karena beberapa tahun ini aku memang menjadi tidak secengeng dulu seperti yang sebelumnya. Kedua, ada pergolakan batin dalam hatiku. Apakah tidak apa2 jika aku menangis? Apakah tidak apa2 jika raut wajahku terlihat bersedih dan muram. Aku khawatir, jika raut wajahku menunjukkan kesedihan, akan muncul eses2 yang negatif. Pertama, bisa jadi calon penerima manfaat hatinya tersungging, eh, tersinggung. Kedua, bisa jadi benteng kesabaran, keteguhan iman yang mereka miliki nantinya akan jebol. bisa jadi mereka stres karena masalah ini... hmmm... jadi stres karena masalah jamban? Apakah aku berlebihan? :D




"Dibetah2ke mbak tinggal di sini..." kalimat itu meluncur dari mulut si ibu. Kacau balau hatiku mendengarnya, seperti di lagu anak2 ketika balon hijau meletus. Coba kalau si ibu melihat tayangan di tv, tayangan2 penawaran2 marketing tentang 'surga' apartemen mewah, atau rumah2 besar di sinetron2 yang disiarkan oleh stasiun televisi tercinta kita.

Nah, perjalanan surveyku itu benar2 jadi 'wisata ruhani' buatku... Seperti yang ku maksudkan dengan 'perjalanan sang pangeran yang keluar dari istana emasnya'. Ini bukan berarti kali pertama aku melihat rumah dengan kondisi seperti itu. Namun beda rasanya ketika terjun langsung ke lapangan. Ini bukan seperti yang biasa anda lihat pada foto2 di majalah, ataupun tayangan2 berita di tv. Banyak perenungan yang ku dapat setelahnya. Mungkin hidup yang ku miliki sekarang bukanlah seperti istana emas, eh, itu nanti di surga saja, insyaAllaah, tapi aku merasa jauuuuuh lebih baik dari mereka.

Kalau aku hanya terpaku dan melihat pada 'suasana dalam istanaku' tanpa pernah beranjak menengok bagaimana kehidupan 'di luar istana', tentu nikmat Allaah yang ku rasakan semuanya akan tampak semu. Aku tidak akan pernah merasa puas.

Apakah anda pernah tergerak untuk mengunjungi atau silaturahim pada 'rumah2 dg kondisi seperti itu? Apakah anda pernah tergerak untuk peduli pada mereka dengan memberikan bantuan yang mungkin sekadarnya semampu anda? Apakah anda pernah menyalami tangan2 mereka? Apakah anda pernah berpikir bagaimana jika Tuhan membalik nasib anda, mereka hidup dalam rumah anda, dan anda hidup dalam rumah mereka?

Semoga Tuhan membuka mata hati kita sehingga kita senantiasa dapat menyemai rasa syukur dalam hati kita dan membagikan syukur itu kepada setiap orang... tanpa pandang bulu.

Maaf jika ada kata yang kurang berkenan.








Bagi para donatur yang ingin berpartisipasi dalam kegiatan PKPU lainnya dapat datang langsung ke Graha Peduli PKPU kami di Jl Setiabudi No. 70 Banyumanik Semarang atau menghubungi call center kami di (024) 70787578 untuk layanan jemput donasi. Anda juga dapat melakukan transfer donasi ke rekening kami di BCA MT Haryono Semarang : 252.3016075 an. PKPU.








Rabu, 22 Februari 2012

Prosmiling Rutin PKPU Semarang, Bersiap Menuju Indonesia Sehat Tahun 2015





Semarang- Pada hari Minggu pagi lalu (19/02/12), tim Divisi Kesehatan PKPU Semarang mengadakan pelayanan pengobatan gratis pada masyarakat wilayah Kagok, RT 02, RW 05, Wonotingal, Kecamatan Candisari, Semarang. Program yang bernama Prosmiling (Program Kesehatan Masyarakat Keliling) ini merupakan program yang rutin diadakan oleh PKPU Semarang. Oleh PKPU, program ini diadakan menyeluruh di 16 kecamatan di Semarang dengan sasaran utamanya adalah masyarakat pakumis (padat, kumuh, miskin) dan jauh dari pusat yankes (pelayanan kesehatan). Prosmiling diadakan secara gratis. Harapannya, warga miskin yang menderita penyakit seperti flu, ISPA, hipertensi, diabetes, dermatitis, vertigo, chepalgia, myalgia, dan diare dapat menikmati yankes dan tidak dipusingkan lagi dengan biaya pengobatan yang umumnya mahal.  Dengan program ini PKPU telah mendukung program pemerintah menuju Indonesia Sehat pada tahun 2015.

Kegiatan pengobatan PKPU Semarang yang diadakan beberapa hari yang lalu melayani 73 warga yang rata-rata merupakan lansia, ibu rumah tangga dan anak-anak. Sejumlah personil yang terdiri dari dua dokter yaitu dr. Mochammad Taufik Mohar dan dr. Venty Muliana Sari dan 3 perawat yaitu Dewi Setyowati, AMK, Sri Wahyuni SM, dan Desi Setia Nengrum siap melayani pasien semenjak pukul 08.00 pagi sampai dengan 12.00 siang WIB. Kegiatan ini juga dibantu oleh petugas posyandu wilayah setempat.

“Acara pengobatan gratis ini bagus sekali. Kalau bisa (diadakan) secara rutin, mengingat warga kami banyak yang sakit dan butuh pelayanan kesehatan yang siap dan tanggap untuk warga.”, begitu kesan yang disampaikan oleh Bapak Supartono, Ketua RT 02/RW 05, Wonotingal.

Program Prosmiling diadakan secara reguler dan insidental oleh Divisi Kesehatan PKPU Semarang. Program ini diadakan tiap dua bulan sekali berkeliling di 16 kecamatan di Semarang. Sampai pertengahan bulan Februari ini, Prosmiling telah berjalan selama empat kali. Kegiatan ini dapat berjalan dengan sukses dan lancar seperti yang beberapa kali telah diadakan, karena warga Semarang menunjukkan minat dan antusiasmenya yang besar acap kali tim PKPU datang ke lokasi. 

Bagi warga Semarang yang peduli dan ingin berpartisipasi dalam program ini dapat mentransfer dana ke Rekening BNI Syariah di nomor 55.44.33.7075 atau hubungi call center kami 024-70787578 untuk jemput donasi. (PKPU/’Aisyah/Semarang)

Dokumentasi: 

pemeriksaan kepada lansia
petugas mengukur tensi pasien
meresepkan obat





berlangsung di salah satu rumah warga



PKPU Semarang Bantu Pengobatan Korban Banjir Genuk dan Semarang Timur

Semarang-  Akibat guyuran hujan lebat beberapa hari lalu, kawasan Semarang bagian timur mengalami kebanjiran. Tepatnya di Kelurahan Trimulyo Genuk dan Kelurahan Kemijen Semarang Timur. Sebagai Lembaga Kemanusiaan Nasional, PKPU mengerahkan beberapa relawan untuk terjun membantu mereka pada hari Rabu 04/02/2012 lalu.

Dari asessement yang dilakukan oleh relawan pada tahap sebelumnya, telah menyimpulkan akibat dari banjir ini menyebarkan beberapa penyakit yang menimpa warga, seperti penyakit kulit, gatal-gatal, flu dan diare.

Selanjutnya, Tim Kesehatan dan beberapa relawan lainnya segera beraksi turun langsung menuju lokasi. Pelayanan pengobatan gratis ini dilakukan secara bertahap. Dimulai pada pagi hari, sekitar jam 10.00 wib, PKPU Semarang melakukan pengobatan gratis di Kelurahan Trimulyo, Kecamatan Genuk. Kemudian dilanjutkan pada siang hari sekitar pukul 14.00 wib PKPU melanjutkan pengobatannya di Kelurahan Kemijen, Kecamatan Semarang Timur.

Aksi ini disambut antusias oleh warga yang tengah mengantri pengobatan. Kebanyakan pasien adalah ibu-ibu rumah tangga dan lansia. Tim relawan PKPU dibantu oleh dua personil dokter, tiga personil perawat. Selain itu, pihak petugas kesehatan/posyandu setempat turut bekerjasama dalam kegiatan tersebut.

“Acara Pengobatan ini kalau bisa dirutinkan, mengingat warga kami sering mengalami bencana banjir.” Kata Bapak Edy S, Kepala Lurah Trimulyo. Beliau juga sangat berterima kasih kepada PKPU atas rasa tanggap dan peduli terhadap warga-warganya.

Mengingat Semarang memang merupakan daerah langganan banjir, tentunya peristiwa semacam ini akan sering menimpa warga Semarang khususnya pada musim penghujan. Bagi para donatur yang ingin berpartisipasi dalam kegiatan PKPU lainnya dapat datang langsung ke Graha Peduli PKPU kami di Jl Setiabudi No. 70 Banyumanik Semarang atau menghubungi call center kami di (024) 70787578 untuk layanan jemput donasi. Anda juga dapat melakukan transfer donasi ke rekening kami di BCA MT Haryono Semarang : 252.3016075 an. PKPU. (PKPU/Isy/Semarang)



petugas medis mengukur tensi

memeriksa lidah pasien

kondisi di luar ruang pengobatan

warga antusias

seorang bapak memeriksakan tensi

antrian warga di luar ruang pengobatan

banjir telah surut

 


Selasa, 14 Februari 2012

“Wah, Ini Ada Kotoran Telinga yang Besaaar Sekali…!”





Apa yang ada dalam benak anda ketika mendengar kata “sehat”? apakah "sehat" berarti  “nikmat”, “semangat”, “kuat”, atau bahkan “mahal”? jika kita dapat mengatur pola hidup maka “sehat” tidak perlu “mahal”. Jika kita membiasakan aksi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) maka insyaAllah tubuh kita akan sehat, jiwa kita akan kuat, dan kita selalu bersemangat.

PHBS sebaiknya diajarkan dan ditumbuhkan sejak dini. Sehingga PHBS dapat menjadi akhlaq yang mengakar dalam kepribadian kita. PHBS diajarkan pada kita bahkan sejak kita masih duduk di Taman Kanak-Kanak (TK). Anak-anak TK biasanya belum mengerti dan menyadari  manfaat dari PHBS. Misalnya, beberapa diantara mereka belum mengerti mengapa perlu menggosok gigi dua kali sehari, memotong dan membersihkan kuku yang panjang, membersihkan telinga, dan lain-lain. Maka diperlukan peran dan perhatian penuh dari orang dewasa yang senantiasa mengingatkan dan mengarahkan mereka agar mereka terbiasa untuk melakukan PHBS.

Pada hari Selasa, 14/02/12, tim PKPU bersama Dokter Windi dan Dokter Taufik, beranjangsana ke TK Islam Bakti 2, jalan Sidoluhur Raya No. 13, Tlogosari, Semarang untuk menyelenggarakan sosialisasi dan aksi program PHBS untuk adik-adik siswa-siswi TK di sana.

Bersama Kak Didi PKPU yang ceria, ramah, dan bersahabat, adik-adik merasa senang diajari bagaimana cara menggosok gigi yang benar. Dengan arahan Kak Didi, Syasa, salah satu siswi TK, memainkan sikat dengan piawai pada alat peraga gigi yang dibawakan oleh tim PKPU.

Kepala sekolah TK Islam Bakti 2 Semarang, Bu Nurhayati, menyatakan puas atas aksi “Sosialisasi PHBS dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis” yang dilaksanakan oleh PKPU. Menurutnya, memang ada beberapa siswa-siswi TK yang kurang mendapat perhatian orang tuanya. Setelah tim dokter relawan PKPU memeriksa kesehatan anak-anak satu persatu, ternyata ada beberapa diantara mereka yang menderita sakit amandel ringan, kuku-kuku panjangnya belum dipotong, giginya terberangus dan berwarna hitam akibat jarang menggosok gigi, dan kotoran telinga seringkali lupa dibersihkan.

“Wah, ini ada kotoran telinga yang besar sekali…!” seru Dokter Windi. Akhirnya bu dokter mengeluarkan alat pembersih telinga berupa sendok kecil untuk mengeruk kotoran yang ada dalam lubang telinga. “Nah, sudah selesai. Bahaya sekali jika kotoran tidak segera diambil. Jika lama dibiarkan maka akan menyebabkan radang pada telinga.” Ujar dokter baik hati itu mewanti-wanti hadirin yang menyaksikan bersama aksi pembersihan telinga.

Bu Nurhayati menyatakan keprihatinannya ketika ada beberapa orang tua murid yang kurang memperhatikan PHBS pada anaknya. “Itu akan kelihatan di sekolah, mbak. Mana anak-anak yang mendapat perhatian dan perawatan yang baik dari keluarga dan orang tuanya, dan mana anak-anak yang kurang mendapat perhatian. Beberapa diantaranya yang kurang mendapat perhatian, karena memang orangtua mereka sibuk bekerja sehingga anak-anak kurang terurus. Meskipun begitu, kami dari pihak sekolah senantiasa berusaha agar siswa-siswi kami dapat tumbuh menjadi anak yang sehat dan baik. Namun begitu, yang kami lakukan pun sebatas penjagaan ketika mereka berada pada jam-jam bersekolah saja. Yang lebih utama diharapkan adalah dari lingkungan terdekat mereka (Red: keluarga).”

Aksi Sosialisasi Program PHBS dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis oleh PKPU Semarang ini dilaksanakan sebagai tali asih dan ungkapan rasa terima kasih PKPU atas bersedianya siswa-siswi TK Islam Bakti 2 Semarang menjadi Donatur Program Tabung Peduli PKPU. Meskipun anak-anak belum mengerti tujuan dari gerakan Tabung Peduli, namun dengan dorongan para guru dan motivasi para orang tua, anak-anak akan terbiasa bersedekah dan berbagi sejak dini. “Saya bilang pada anak-anak, meskipun hanya 500 rupiah saja, diisikan ndak papa.” Ujarnya sambil tersenyum lembut keibuan.

Senin, 13 Februari 2012

LOWONGAN KERJA PKPU SEMARANG

PKPU, Lembaga Kemanusiaan Nasional dengan SK Menag RI No. 441/2001 dengan kantor cabang yang tersebar di 14 provinsi seluruh Indonesia, membuka karir di lembaga kemanusiaan untuk posisi sebagai berikut:

"Staf Divisi Ekonomi"

Dengan kualifikasi:


1. D3/S1 Ekonomi, IPK min 2,75 (skala 4,00)
2. Usia maksimal 30 tahun (single)
3. Memiliki dan mampu mengoperasikan kendaraan roda dua (roda 4 diutamakan)
4. Memiliki SIM C (SIM A diutamakan)
5. Percaya Diri
6. Mampu bekerja dalam Tim dan dibawah tekanan
7. Memiliki Leadership Skill (pengalaman organisasi)

Persyaratan Kompetensi:


1. Memiliki kemampuan Komunikasi dan Negoisasi
2. Mampu berinteraksi dengan banyak orang dan berbagai karakter
3. Mampu mengoperasikan komputer
4. Mampu mengoperasikan Program Microsoft Office (word, excel, power point), mengakses internet dan   Corel Draw
5. Mampu mengumpulkan dan mengolah informasi
6. Mampu membangun jaringan dan aliansi strategis
7. Inisiatif dan kreatif

Berminat??? ^_^
Kirim CV, surat lamaran, dan pas foto terbaru ke alamat:
Jalan Setiabudi No 70 Banyumanik Semarang atau kirim ke alamat email di: supri.pkpu@gmail.com atau supriyadi@pkpu.or.id
Segera bergabunglah bersama kami....
Kesempatan ini terbuka sampai dengan 02 Maret 2012. Don't Miss It!